Kuliah Umum: Dr. Miller Perkenalkan BioResource System

Bandung, 29 April 2025 – Universitas Telkom telah menyelenggarakan kuliah umum bertema “BioResource System” berlangsung secara online dan offline di Auditorium Lantai 16, Gedung Telkom University Landmark Tower.  Kuliah Umum ini menghadirkan Associate Prof. Dr. Miller Alonso Camargo-Valero dari Fakultas Engineering and Physical Science University of Leeds sebagai pembicara dan Dr. Eng. Ir. Amaliyah R.I.U., S.T., M.T., IPM dari Teknik Fisika Universitas Telkom sebagai moderator.

Kuliah dimulai dengan pengenalan seputar profil University of Leeds yang dilanjutkan dengan pemaparan data-data terkait polusi dan Green House Gas Emission terutama limbah yang berkontribusi terhadap 5% terhadap dari seluruh Green House Gas Emission lalu memberikan beberapa kasus penanganan krisis lingkungan di Inggris. Hal-hal tersebut merupakan masalah bagi masyarakat luas namun Dr. Miller sebagai pakar dalam keilmuan limbah justru menemukan peluang untuk melakukan riset dan proyek di lingkup mancanegara dimulai dari proyek Sanitation Value Chain di Bangladesh, Proyek Sanitation and Climate: Assessing Resilience and Emissions (SCARE) dimana Dr. Miller memperkenalkan diagram limbah manusia, lalu dilanjutkan dengan proyek di Indonesia yang dikenal dengan proyek Emission Measurement for Improved Sanitation in Indonesia (EMISI), dilanjutkan dengan proyek BioCool di Uganda, hingga sejumlah riset yang telah dikakukan oleh Dr. Miller.

Setelah Associate Prof. Dr. Miller Alonso Camargo-Valero memaparkan projeknya banyak pertanyaan yang muncul dari peserta dimulai dari pertanyaan terkait istilah-istilah biomassa yang digunakan dalam projek Dr. Miller seperti “dark fermentation” dan pertanyaan terkait metode mengubah organic waste menjadi energi dan hasil dari proyek tersebut hingga pertanyaan tekait pandangan Dr. Miller terhadap feasibilitas teknologi-teknologi biomassa dan kemungkinanya berkembang di Indonesia, dimana dalam jawaban untuk pertanyaan terakhir saya mengutip “Saya tidak percaya Transfer Ilmu secara satu arah, melainkan kerja sama dan bertukar ilmu dimana peneliti menerapkan teknologi sekaligus menyesuaikan dengan faktor-faktor dan konteks seperti lingkungan, financial feasibility, dan program pemerintah. Oleh karena itu apabila hanya menjual ilmu tanpa memperhatikan hal-hal tersebut maka Transfer Ilmu bisa dibilang gagal.” Pada akhirnya kuliah umum ini memberikan wawasan seorang peneliti dalam kancah Internasional kepada peserta mengenai lingkupan energi terbarukan dari limbah organik, serta menjadi salah satu kegiatan kolaborasi internasional dalam mengatasi krisis lingkungan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *