Evaluasi Kurikukum Sebelumnya

Evaluasi Kurikukum Sebelumnya


Alur Pikir Evaluasi Kurikulum

Perubahan kurikulum diperlukan setelah dilakukan evaluasi peninjauan dan hal ini disebabkan oleh tuntutan para stakeholders, maka pihak Universitas/ Fakultas/ Jurusan/ Program Studi sebaiknya segera meninjau dan merubah kurikulumnya apabila tidak ingin ditinggalkan oleh para stakeholders-nya selain agar visi dan misinya dapat tercapai dengan baik. Stakeholders dalam konteks ini meliputi seluruh pihak yang berkepentingan atau mempertaruhkan kepentingannya atas terselenggaranya suatu proses pendidikan dengan baik, dalam hal ini pendidikan tinggi. Dengan demikian akan melibatkan mahasiswa, orang tua mahasiswa, calon pengguna alumni, dan alumni itu sendiri.

Salah satu cara sistematis atau mekanisme untuk mengetahui dampak baik positif maupun negatif akibat implementasi kurikulum adalah melalui tracer study (studi pelacakan) yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengetahui tuntutan di lapangan yang perkembangannya sangat dinamis. Tracer study yang dilakukan untuk mengetahui dampak tersebut dapat dilakukan melalui tingkat kepuasan mahasiswa, alumni, pengguna alumni, dan pihak-pihak lain atas terselenggaranya suatu program pendidikan. Hal ini merupakan cara yang cukup ampuh untuk mengetahui tuntutan-tuntutan di lapangan yang akan diterjemahkan sebagai masukan bagi penyempurnaan dan/ atau perubahan terhadap kurikulum.

Dalam kegiatan Evaluasi Peninjauan kurikulum untuk perubahan sebaiknya melibatkan para stakeholder tersebut juga dari Asosiasi Kepakaran dan Industri dapat memberi masukan signifikan pada perubahan kurikulum. Kebijakan untuk melakukan tracer study di Telkom University dilakukan oleh Pusat Karir di bawag Direktorat Career Alumni and Endowment (CAE) yang melibatkan alumni untuk berpartisipasi dalam proses tracer study tersebut. Selain data hasil tracer study juga perlu informasi berkaitan perkembangan keilmuan bidang teknik fisika, masukan dari fakar dan asosiasi, benchmark dalam ruang lingkup internasional, nasional, dan internal kampus, serta data-data berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Di bawah ini kumpulan data diperlukan untuk proses evaluasi kurikulum seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Tracer Study

Program Studi S1 Teknik Fisika Universitas Telkom sampai saat ini telah menghasilkan 624 lulusan yang bekerja di berbagai bidang. Berdasarkan informasi dari perusahaan melalui survey, kinerja lulusan Teknik Fisika dinilai baik dan memiliki keunggulan etos kerja dan kreativitas. Hal tersebut cukup membanggakan dan menjadi pendorong elemen-elemen program studi untuk melakukan yang lebih baik. Akan tetapi hal tersebut belum dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa proses pembelajaran sudah baik.

Untuk mengetahui kondisi alumni, tracer study telah dilakukan juga oleh Pusat Karir Universitas Telkom, di bawah Direktorat Career, Alumni dan Endowment (CAE). Survey dilakukan terhadap sebanyak 120 alumni dari angkatan 2015 hingga angkatan 2011. Survey dilakukan untuk penelusuran profil pekerjaan alumni, mulai dari alumni yang paling muda, hingga alumni yang telah lulus dan telah bekerja selama 5 tahun terakhir. Detail alumni yang disurvey ditampilkan pada Tabel 1, dan dari data tersebut didapatkan profil alumni seperti ditunjukkan pada Gambar  1 di bawah ini.

Tabel 1. Sebaran alumni yang telah disurvey untuk menentukan profil alumni

AngkatanWiraswastaManufakturKomputer dan elektronikSoftware and ProgrammingPenelitianTelekomunikasiKonsultanStudi lanjut
201528142816
2014212211231
201302551458
201214120821
201111150334
Jumlah62710174251120
Prosentase (%)5,0022,508,3314,173,3320,839,1716,67

Gambar 1. Job Profilling alumni yang dilakukan pada April 2020.

Berdasarkan Gambar 1. diatas, diketahui sebanyak 5% alumni merupakan wiraswasta dan memiliki usaha sendiri, 22,5% bekerja sebagai engineer di perusahaan manufaktur, 8,33% berkarir sebagai engineer di perusahaan komputer dan elektronik, 14,17% merupakan engineer software dan programming, 3,3% memilih untuk menjadi peneliti di berbagai lembaga penelitian di Indonesia, 20,83% merupakan engineer di bidan telekomunikasi, konsultan profesional sebanyak 9.17% dan sisanya sebanyak 16,67% memilih untuk melanjutkan pendidikan pada program master di dalam maupun di luar negeri. Dari gambar di atas, juga diketahui, bidang manufaktur merupakan bidang paling banyak menyerap lulusan program studi S1 Teknik Fisika, dan dilanjutkan dengan bidang telekomunikasi. Profil sebagai engineer merupakan profil lulusan utama yang diproyeksikan oleh Prodi. Hal ini sesuai dengan visi dan misi program studi, fakultas dan universitas yang terlibat aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

            Hal unik yang ditemukan pada tracer study ini adalah, bahwa sebanyak 5% alumni memilih untuk menjalankan usaha sendiri melalui wiraswasta ataupun pembuatan perusahaan-perusahaan baru seperti sebuah start-up. Ini merupakan suatu perkembangan dan perubahan arah tujuan karir alumni, bahwa alumni tidak saja berusaha mencari pekerjaan, bahkan beberapa diantaranya sudah mulai untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk alumni lainnya. Dari hasil pelacakan, beberapa diantara alumni berusaha untuk mendirikan perusahaan start-up sendiri dan menyerap tenaga pekerja dari teman-teman seangkatan mereka kuliah di Program Studi S1 Teknik Fisika dulunya. Bidang usaha yang mereka jalankan juga merupakan bidang usaha yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan prodi, sehingga akan memberikan kontribusi untuk menyerap lulusan prodi. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Telkom University yang akan menuju Entrepeneurial University di tahun 2023 mendatang.

            Selain itu, profil sebagai engineer di bidang komputer dan elektronik serta engineer di bidang software dan programming juga menempati urutan teratas dari survey yang telah dilakukan. Diantara alumni banyak yang memperdalam bidang programming sehingga dapat berkiprah juga di bidang industri teknologi informasi. Hal ini terlihat berubah, bahwa untuk urusan teknologi informasi tidak hanya didominiasi oleh lulusan prodi berbasiskan IT, namun juga bisa diisi oleh prodi teknik selain itu. Ini menandakan, kemajuan teknologi informasi juga mengubah cara pandang alumni terhadap karir pada masa ini.

            Terakhir, minat alumni terhadap ilmu pengetahuan juga terlihat meningkat, ditandai dengan bertambahnya jumlah alumni yang memilih jalur karir sebagai peneliti dan juga melanjutkan pendidikan ke jalur pasca sarjana.  Hal ini cukup menunjukkan bukti bahwa prodi telah berhasil menghasilkan lulusan yang berusaha untuk mengembangkan pendidikan dengan melakukan riset sepanjang pendidikan pasca sarjana atau sepanjang karir sebagai peneliti.

Gambar 2 menunjukkan tanggapan pengguna lulusan terhadap lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika. Dari Gambar 2 terlihat bahwa pengguna lulusan sangat puas terhadap kinerja lulusan program studi. Aspek pengembangan diri, kerjasama tim, kemampuan berkomunikasi, etika, penggunaan ICT, dan keahlian pada ilmu mendapatkan apresiasi sangat baik dari pengguna lulusan, sedangkan kemampuan Bahasa Inggris yang dinilai paling rendah sehingga perlu perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dari pihak prodi. Terlihat dari Gambar 2 bahwa masih ada komponen yang termasuk klasifikasi cukup (warna hijau) pada kemampuan komunikasi, pengembangan diri, dan bahasa Inggris yang merupakan kemampuan softskill lulusan. Data prosentase tanggapan pengguna lulusan di tampilkan pada Tabel 1.

Gambar 2 Tanggapan pengguna lulusan terhadap lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika

Masa tunggu alumni untuk bekerja ditampilkan pada Gambar 3 di bawah ini. Masa tunggu tersebut ditampilkan masing-masing untuk setiap angkatan. Untuk angkatan yang termuda, angkatan 2015, rata-rata masa tunggu untuk pekerjaan pertama mereka adalah selama 3,14 bulan. Masa tunggu ini sudah sangat baik. Karakteristik (potensi akademik, minat dan bakat) mahasiswa serta dinamika, globalisasi dan cepatnya perkembangan dunia bidang ICT menjadi salah satu aspek yang mendapat perhatian oleh Program Studi S1 Teknik Fisika Universitas Telkom dalam proses belajar mengajar. Pengembangan kompetensi lulusan dan etika berbasis pada pengembangan karakter berlandaskan nilai-nilai Universitas Telkom yang dilengkapi dengan kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lain yang saling menguatkan. Program studi sebagai unit pelaksana kurikulum menyadari bahwa proses pembelajaran dan pembentukan karakter merupakan integrasi dan harmonisasi dengan aktivitas kurikuler dan ekstra-kurikuler.

Gambar 3 Masa tunggu lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika

 Tabel 2. Tanggapan Pengguna Lulusan

Efisiensi pembelajaran di Universitas Telkom ditunjukkan dengan rasio perbandingan jumlah mahasiswa yang lulus dengan total mahasiswa dalam setiap tahun ajaran. Efisiensi ini digunakan sebagai bahan perencanaan kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.

Dalam proses belajar mengajar telah ditetapkan mekanisme untuk evaluasi, analisis serta pengembangan lanjut. Mekanisme ini dilakukan pada tingkat fakultas dengan menggunakan mekanisme kuisioner daring (on-line) yang dilaksanakan di akhir semester serta penerapan portofolio perkuliahan. Kuisioner on-line dilakukan untuk menilai kepuasaan mahasiswa untuk suatu mata kuliah dan cara pengajaran dosen. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa dan para dosen pengajar sehingga dapat memperbaharui dan mempersiapkan seluruh komponen pembelajaran suatu mata kuliah dengan lebih baik lagi. Akan tetapi masih terdapat kelemahan dalam evaluasi menggunakan kuisioner di mana hasil instrumen pengukuran masih belum bersifat mengikat. Sehingga perbaikan proses pengajaran masih tergantung pada masing-masing dosen dalam menyikapinya.

Masukan dari pengguna lulusan untuk kurikulum adalah sebagai berikut :

  • Alumni perlu memiliki kemampuan  wide view, passion of learning, logical thinking, conceptual thinking, dan kemampuan analisis.
  • Program studi perlu mengembangkan bidang automation.
  • Hard and softskill perlu dikembangkan lebih jauh.

Masukan dari lulusan untuk pengembangan kurikulum antara lain

  • Perlu dikaji lagi isi mata kuliah, praktikum, dan tool terkait instrumen, sistem pendingin, PLC, pemprograman, P&ID agar lulusan lebih siap bekerja di dunia industri
  • Perlu ditingkatkan proses pembelajaran mata kuliah pendukung seperti Bahasa Inggris, Management Proyek, Kewirausahaan, Ekonomi Teknik, dan penggunaan software seperti excel dan lainnya.

Market Signal

Penyerapan lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika Universitas Telkom sangat tinggi di dunia industri menjadi peluang yang sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena program studi ini lahir untuk memenuhi tuntutan industri yang membutuhkan ahli-ahli di bidang Teknik Fisika yang diprediksikan akan meningkat kebutuhannya di masa yang akan datang. Lulusan dari Program Studi S1 Teknik Fisika perguruan tinggi lain yang sudah lebih dahulu ada telah memberikan citra yang baik tentang lulusan di dunia industri.

Tingginya daya serap lulusan pada dunia industri dan fleksibilitas lulusan dalam bekerja tidak terlepas dari sangat kompleks/luasnya bidang kajian yang termasuk dalam rumpun ilmu keteknikfisikaan (Hermawan K. Dipojono dalam buku 50 tahun pendidikan Teknik Fisika di Indonesia). Sebagai gambaran, tingginya daya serap lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika juga ditunjukkan dalam fakta-fakta sebagai berikut:

  1. Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018  mencatat banyak instansi yang membutuhkan lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika, antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), SKK Migas, Peruri, dan lain-lain.
  2. Pada tahun 2018 dibutuhkannya lowongan pekerjaan lulusan Program Studi S1 Teknik Fisika sebanyak 586 posisi. Hasil ini diperoleh dari laman http://lowongan.mitula.co.id.
  3. Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti menyebutkan bahwa Indonesia kekurangan 190 ribu sarjana teknik hingga tahun 2019 yang dikutip dalam http://bali.tribunnews.com tanggal 20 Desember 2016. Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti tersebut menyebutkan jumlah kebutuhan tersebut dikalkulasi dari 15 program studi, antara lain Teknik Arsitektur, Teknik Dirgantara, Teknik Elektro, Teknik Fisika/Elektronika, Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Teknik Industri, dan Informatika.
  4. Hasil studi Nasional Science Foundation (NSF) Amerika Serikat pada tahun 2011 menyebutkan bahwa dalam 1 dekade mendatang sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi Science, Techology, Engineering, and Mathematics (STEM), di mana Program Studi S1 Teknik Fisika sangat kompeten dengan STEM tersebut.

Di samping itu Teknik Fisika merupakan bidang yang sangat luas menjadi salah satu keunggulan dari Program Studi S1 Teknik Fisika, yaitu fleksibilitas lulusan dalam bekerja (Hermawan K. Dipojono, Buku 50 tahun Pendidikan Teknik Fisika di Indonesia). Dengan demikian, lulusan diharapkan mampu mengembangkan bidang-bidang tersebut ke arah yang lebih baik dan lebih berdaya guna. Akan tetapi mengacu kepada kondisi riil serta sumber daya manusia yang tersedia maka Program Studi S1 Teknik Fisika berusaha mengambil peran dalam beberapa bidang kajian yaitu Rekayasa Instrumentasi dan kontrol, Rekayasa Energi, Fisika Bangunan, dan Rekayasa Material. Penekanan di atas juga tidak terlepas dari fokus universitas di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Perkembangan Keilmuan

Sebuah Perguruan Tinggi (PT) mempunyai kewajiban serta tanggung jawab untuk menghasilkan sumber daya yang bermanfaat bagi pembangunan peradaban bangsa. Menjawab tantangan tersebut Program Studi Teknik Fisika memiliki ultimate goal: memberikan peluang bagi lulusan Sarjana Teknik Fisika (fresh graduate) untuk mendapatkan gelar sarjana bagi mereka yang menyelesaikan proses penguasaan pengetahuan dan  ketrampilan pada bidang pekerjaan Teknik Fisika.

Penekanan Program Studi S1 Teknik Fisika Universitas Telkom adalah dalam Rekayasa instrumentasi, Rekayasa Energi, dan Rekayasa Material, lihat Gambar 4. Namun demikian, penekanan di atas juga tidak terlepas dari fokus Universitas Telkom di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penekanan tersebut didasari oleh fakta bahwa lapangan pekerjaan di sektor industri yang merupakan salah satu faktor penting untuk menopang perekonomian di Indonesia sangatlah banyak. Dalam perspektif perekonomian ke depan, struktur industri manufaktur dan jasa dipastikan akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Sektor industri menjadi kuat jika didukung oleh sumber daya manusia sebagai inovator yang memiliki skills dan kemampuan menyerap pengetahuan di bidang sains dan rekayasa, dan mengaplikasikannya dalam industri.

Gambar 4 Keterkaitan bidang ilmu di Teknik Fisika

Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, industri, dan  peluang hadirnya tenaga asing dari luar negeri untuk bekerja di Indonesia, ada beberapa persoalan yang harus diperhatikan :

  • Kompentensi yang tersertifikasi. Dari sisi kompetensi sebagian besar tenaga Indonesia tidak kalah, namun dari sisi sertifikasi kita belum siap. Ada beberapa pekerjaan yang hanya bisa diberikan kepada tenaga-tenaga tertentu yang tersertifikasi. Di Indonesia tenaga kerja ibaratnya seperti orang yang mahir menyupir tetapi tidak punya SIM. Perlu pendekatan dengan perusahaan-perusahaan yang induknya dari perusahaan asing, sertifikasi seperti apa yang mereka akui.
  • Produktivitas. Masih ada tenaga kerja yang cenderung complain tetapi produktivitas rendah. Tenaga asing biasanya produktivitasnya tinggi.
  • Iklim berusaha di Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi peluang para alumni untuk mengembangkan usaha sendiri maupun ada kecenderungan perusaan asing memilih berinvestasi di negara lain selain Indonesia sehingga peluang kerja bagi lulusan menurun.

Trend perkembangan bisnis dan teknologi yang ada sekarang memungkin alumni bekerja di beberapa perusahaan adalah  berikut :

  • PT. Telkom : alumni bekerja di bagian instrumentasi telekomunikasi dan ruang baterai
  • Pembangkit Listrik Jawa Bali : alumni bekerja di bagian instrumentasi energi
  • PT. PLN : alumni bekerja di bagian instrumentasi dan energi
  • PT.LEN : alumni banyak bekerja sebagai junior engineer, networ engineer dan software developer
  • PT. Huawei: alumni bekerja sebagai junior engineer dan network engineer pada bidang elektronik.
  • PT. Omron Solution : alumni bekerja sebagai junior engineer
  • PT. Krakatau Steel :  alumni bekerja sebagai junior engineer di bidang manufaktur indusri baja.
  • PT. Medco Energi :  alumni bekerja sebagai engineer pada bidang pertambangan.
  • PT. Pertamina : alumni bekerja sebagai engineer di bidang ekplorasi minyak bumi.

Hal-hal yang perlu dimiliki oleh alumni Teknik Fisika berkaitan dengan kondisi perkembangan industri saat ini :

  • Ilmu yang dipelajari sangat luas, perlu road map mata kuliah sehingga jelas kompetensi yang dikuasai mahasiswa.
  • Mahasiswa perlu diajarkan untuk mengintegrasikan berbagai ilmu yang telah dipelajari
  • Mahasiswa perlu diajarkan untuk belajar mandiri
  • Perlu diajarkan tools dan software yang diperlukan saat bekerja diperusahaan selain basic knowledge yang kuat.

FGD dengan pakar

Keunggulan alumni dari Program Studi Teknik Fisika adalah kemampuannya untuk beradaptasi di berbagai bidang engineering. Hal ini dikarenakan mata kuliah yang diberikan selama kuliah mempunyai luaran kompetensi engineering yang bersifat fundamental. Beberapa mata kuliah fundamental yang sangat berguna dalam penerapan praktis seperti Mekanika Fluida, Rangkaian Listrik, Termodinamika, dan Elektronika Digital. Selain itu, hasil FGD dengan para pakar menyarankan Prodi Teknik Fisika untuk mengembangkan bidang-bidang terkait dengan;

(1) instrumentasi dan kontrol

(2) energi, khususnya proses konversi energi

(3) material, khususnya nanomaterial dan nanoteknologi

(4)komputasi, pemodelan, dan simulasi

Dengan kompetensi tersebut, lulusan teknik fisika mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi untuk berpindah ke bidang keahlian yang lain. Sebagai contoh, beberapa lulusan Teknik Fisika memiliki profesi engineering yang tidak inline dengan salah satu kompetensi yang dirancang: instrument & control. Meskipun berada dalam satu industri (oil & gas), namun lulusan teknik fisika dapat berprofesi sebagai drilling engineer, subsea control engineer  maupun process engineer.

Meskipun demikian, lulusan teknik fisika umumnya mengalami kesulitan ketika mulai bekerja terutama tiadanya kemampuan spesifik. Dengan mata kuliah yang bersifat fundamental dan tidak adanya bidang keahlian menyebabkan lulusan teknik fisika cenderung tidak memiliki kemampuan yang khas melainkan umum. Kondisi ini mengakibatkan posisi alumni teknik fisika kurang jika dibandingkan dengan program studi lain dengan bidang kompetensi spesifik. Namun kondisi yang berlawan diperoleh setelah mendapatkan pelatihan terkait dengan kompetensi kebutuhan yaitu lulusan teknik fisika akan menunjukan kelebihannya: fleksibilitas diberbagai bidang kerja.

Untuk mengurangi/menghilangkan proses adaptasi ataupun pengerucutan keahlian, sebaiknya diselenggarakan mata kuliah dengan konten yang mampu mengakomodasi  keahlian yang dibutuhkan pada industri. Contohnya adalah menyelenggarakan mata kuliah yang mengenalkan standard ataupun kode-kode yang berlaku pada sebuah industri. Selain itu, keahlian yang khas dapat diperoleh melalui kerja praktek. Peran program studi adalah untuk merancang & mengelaborasi kompetensi yang dibutuhkan sehingga dapat merekomendasikan perusahaan/industri ataupun bidang kerja yang cocok untuk para mahasiswa teknik fisika melakukan kerja praktek.

Tabel 2. Pakar yang diundang FGD

NoNamaInstansiMateri
1Prof. Evvy KartiniBATAN Serpongenergi masa depan, baterai dan EV
2Ari SetiawanMasyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)asosiasi energi dan energi terbarukan di Indonesia
3Prof. Brian YuliartoTeknik Fisika Institut Teknologi BandungPerlunya Mata Kuliah pengantar Desain untuk Mahasiswa  Teknik
4Prof. Arif SasongkoSTEI, Institut Teknologi BandungPelaksanaan Tugas Akhir konsep Capstone Design
5Dr. Imam NashirudinIndosatPerkembangan IT ke depan
6Desti AlkanoFlemish Institute for Technological Research (VITO), Mol, Belgium  Energi Market di Eropa dan Peluang Bagi Mahasiswa
7Rudy Andriana, IPMPT Daun BiruMengarahkan Mahasiswa Manjadi Technopreneur
8Delegasi UTMUniversity Technology MalaysiaPerbandingan Kurikulum dan Inisiasi Pertukaran Mahasiswa
9Delegasi BATAN BandungBATAN BandungKerja Praktik dan Tugas Akhir Mahasiswa
10Andi KristantoTelkomselPerkembangan IT
11Dr. Mahfudz Al Huda, M.EngPusat Teknologi Permesinan BPPTPengembangan Teknik Tomografi dan aplikasinya
12Dr. Ir. Edi Leksono, M.EngTeknik Fisika Institut Teknologi BandungPengembangan matakuliah Energi dan Kontrol

Benchmark dan Positioning

1. Benchmark Luar Negeri

Fisika merupakan ilmu yang dapat dimanfaatkan pada semua bidang, terutama pada bidang perekayasaan. Fisika itu mencakup bidang yang diterapkan pada semua lini, mulai dari hulu (riset dan peneitian) hingga ke hilir (aplikasi).  Untuk dapat menggunakan fisika pada suatu keperluan, maka ada beberapa aspek bidang ilmu yang mesti digunakan secara bersamaan. Bidang tersebut akan terintegrasi menjadi satu kesatuan dan terkait antara satu dengan lainnya. Dengan kehadiran otomatisasi, maka kehadiran berbagai macam bidang mutlak diperlukan, mulai dari teknologi sensor, teknologi mekatroni, teknologi pemrosesan sinyal, teknologi display hingga teknologi packaging pun mau tidak mau harus terlibat berbenah. Atas dasar itu, persoalan ini dijawab oleh pendirian prodi “Integrated Engineering” di universitas di Luar Negeri, salah satunya di Universitas Lincoln.

Di University of Lincoln, United Kingdom, Program Studi Integrated Engineering menyediakan program studi S1 dengan durasi program selama tiga tahun, yang mana jika disandingkan dengan program yang ada di Indonesia, maka program studi ini lebih mendekati dengan prodi Teknik Fisika. Prodi integrated engineering memberikan pemahaman mengenai gabungan dari beberapa bidang keteknikan, karena pandangan terhadap bidang teknik yang masih luas. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang teknik mekanik, elektro-mekanik, dan kontrol. Peran pekerjaan yang khas tergantung pada spesialisasi tertentu dan standar magang yang terkait. Bagian mekanik mengikuti standar Manufacturing Engineer, bagian listrik mengikuti standar Electrical/Electronic Technical Support Engineer, dan bagian kontrol mengikuti standar Control/Technical Support Engineer. Jika ditinjau dari kurikulum yang diajarkan, kurikulum pada dua tahun awal merupakan proses untuk memperkuat dasar-dasar umum dan keteknikan, sementara kurikulum pada tahun terakhir memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam bagian-bagian yang lebih spesifik, sesuai dengan modul-modul yang ditawarkan.

Berikut struktur mata kuliah yang diajarkan setiap tahunnya:

Tahun Pertama
CAD and Technical Drawing (Core)
Computing and Programming for Engineers (Core)
Electrical and Electronic Technology (Core)
Engineering Mechanics (Core)
Introduction to Robotics (Core)
Materials and Methods of Manufacture (Core)
Mathematical Skills for Engineers (Core)
Professional and Workshop skill (core)
Tahun Kedua
Applied Thermofluidic (core)
Control Systems (Core)
Data Modelling and Simulation (Core)
Electrical Power and Machines (Core)
Industrial Engineering (Core)
Mechatronics Systems (Core)
Analogue Electronics (Option)†
Applied Dynamics and Vibrations (Option)†
Digital Systems and Microprocessors (Option)†
Solid Body Mechanics (Option)†
Tahun Ketiga
Robotics and Automation (Core)
Signal Processing and System Identification (Core)
Advanced Manufacturing Processes and Systems (Option)†
Building Automation Systems (Option)†
Combustion, Fuels and Energy (Option)†

Begitu juga di Tallin University of Technology, Estonia, juga terdapat prodi yang sama dengan di Lincoln University, yaitu Program Studi Integrated Engineering. Pada masyarakat teknologi saat ini, para insinyur perlu mengetahui jalan mereka di berbagai bidang mulai dari bahan berteknologi tinggi hingga kendaraan udara tak berawak. Oleh karena itu, akan dibutuhkan semakin banyak insinyur yang pengetahuannya tidak terbatas pada satu subjek sempit, namun, yang diharapkan adalah yang dapat mengaitkan pengetahuan dan keterampilan mereka dengan Teknologi Informasi, manajemen bisnis dan proses, pengembangan produk, desain, dan digitalisasi produksi. Atas dasar itu lah, semua itu dapat dipelajari di prodi Integrated Engineering ini.

Kurikulum Integrated Engineering di di TalTech menyatukan mata pelajaran teknik yang berbeda untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan akan insinyur dengan keterampilan dan pengetahuan serbaguna yang dapat memecahkan masalah-masalah rumit di industri saat ini. Oleh karena itu, pada program studi ini akan mempelajari pemrograman, Computer Aided Design (CAD), Robotika, dan Manufaktur Digital.

Secara umum garis besar kurikulum yang diajarkan adalah sebagai berikut:

  • Mata kuliah umum – meliputi analisis matematika, kewirausahaan, kimia, fisika, metrologi, teknik pengukuran, dll.
  • Mata kuliah inti – termasuk kursus tentang robotika, otomatisasi mesin, pemrograman, teknik material, logistik, dll.
  • Mata kuliah khusus – terdiri dari kursus tentang desain dan rekayasa dan rekayasa terpadu.
  • Mata kuliah pilihan – mahasiswa dapat memilih mata kuliah dari berbagai macam program studi yang ditawarkan di universitas
  • Tesis kelulusan – sebuah proyek teknik yang memungkinkan untuk menerapkan pengetahuan teoretis untuk memecahkan masalah praktis.

Kuliah utama mencakup

  • Digital Manufacturing

Kuliah ini akan memahami peran VR/AR dalam pengembangan layanan. Selain itu, akan melalui seluruh proses simulasi mulai dari perencanaan manufaktur dan menghasilkan ide hingga prototipe, yang melibatkan pemantauan manufaktur oleh teknologi Industrial Internet of Things (IIoT). Selanjutnya, menggunakan VR/AR untuk mengontrol robot dari jarak jauh dan merancang antarmuka pengguna untuk aplikasi kaca pintar.

  • Industrial Designs Basic

Setelah berhasil menyelesaikan kursus ini, diharapkan mampu memahami peran desain dalam pengembangan produk. Selanjutnya akan melalui seluruh proses desain kreatif mulai dari penemuan masalah dan menghasilkan ide hingga prototipe

  • Robotics

Pada mata kuliah ini akan melihat jauh ke dalam cara kerja robot: komponen penyusun, cara mengontrol, memprogram, dan mengajarinya.

Setelah lulus dari program ini, kebanyakan alumninya bekerja dalam tim internasional. Diantaranya ada yang menemukan pekerjaan sebagai pengembang produk untuk menciptakan produk baru, mesin, sistem, dan layanan baru. Manajer pendesainan dan pembuatan produk juga diperlukan di perusahaan yang membuat produk atau perusahaan yang beroperasi dalam pengembangan produk. Sebagai manajer atau insinyur produksi, alumni seharusnya mengetahui konstruksi, penggunaan, dan kemampuan teknologi dari berbagai sistem teknis, seperti robot, jalur produksi, dll. Semakin banyak spesialis dengan keterampilan Teknologi Informasi yang kuat dapat dimanfaatkan sebagai pengembang perangkat lunak. Atau, pemilik produk juga diperlukan kemampuan IT yang mapan untuk pendesainan produk dan produksi lebih lanjut ke platform online.

2. Benchmark Dalam Negeri

Untuk benchmark dalam negeri yang ditinjau adalah ITB. Program Studi Teknik Fisika ITB memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi:

Menjadi Program Studi kelas dunia yang menghasilkan sarjana dengan fondasi kuat dalam fisika dan dasar rekayasa sehingga mampu menyelesaikan berbagai persoalan rekayasa.

Misi :

  1. Menyelenggarakan program pengajaran untuk menghasilkan lulusan yang mampu merancang, memfungsikan dan menganalisa sistem yang melibatkan lebih dari satu gejala dan atau besaran fisika
  2. Menyediakan lingkungan belajar yang kohesif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengembangan dan pelayanan dalam bidang-bidang instrumentasi dan kontrol bidang industri dan kesehatan, lingkungan binaan dan sistem energi, serta perancangan dan pemrosesan material.

Program Studi Teknik Fisika ITB memiliki tujuan:

  1. Memastikan lulusan Teknik Fisika yang memiliki pondasi yang kuat pada bidang fisika, matematika dan rekayasa sains untuk memahami rekayasa fenomena fisis
  2. Memastikan latar belakang yang cukup dan kemampuan untuk jalur karir yang luas di bidang instrumentasi dan pengukuran khususnya instrumentasi industri dan medik, bangunan dan sistem energi, dan rekayasa dan proses material
  3. Memelihara pemahaman dan kabanggaan dari profesionalisme dan tanggung jawab etik dalam lingkungan yang memiliki ciri akademis yang tinggi dan standar etik serta sifat pembelajar seumur hidup

Orientasi Program Studi S1 Teknik Fisika:

Konsep pendidikan Fisika Teknik berorientasi pada ilmu rekayasa (engineering) dengan pendekatan interdisipliner yang ditunjang ilmu pengetahuan dasar (science) yang kokoh. Ilmu pengetahuan dasar yang menjadi fokus adalah ilmu Fisika dan Matematika. Pengetahuan Matematika ini meliputi kalkulus, matematika rekayasa, probabilitas dan statistik, dan metode numerik. Sedangkan pengetahuan Fisika adalah dasar keilmuan terkait dunia fisis yaitu fisika klasik yang akan menunjang pemahaman untuk sains rekayasa. Sains rekayasa yang dipelajari di antaranya elektromagnetik, fisika modern dan modern dan kuantum, termodinamika, konversi energi, rangkaian elektrik dan elektronika, kontrol otomatik, fisika bangunan, fenomena transport, dan fisika material. Dengan pemahaman akan sains rekayasa dan sains dasar ini seorang Sarjana yang ahli di bidang Fisika Teknik akan dapat melakukan simulasi, analisis, perancangan, dan rekayasa terhadap suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang.

3. Benchmark Internal Telkom University

Bila dibandingkan dengan program studi lain, khususnya di lingkungan Fakultas Teknik Elektro Telkom University, beberapa karakteristik pembelajaran yang diperoleh antara lain :

  1. Sistem Komputer

Prodi S1 Sistem Komputer merupakan program studi yang menggabungkan pengetahuan tentang perangkat keras dengan keahlian dibidang perangkat lunak dan keahlian jaringan data/telekomunikasi. Mahasiswa diberikan pengetahuan dasar tentang telekomunikasi, sinyal, dan sistem elektronik. Penekanan lebih diberikan pada pengetahuan yang berhubungan dengan komputasi, pemrograman komputer, dan jaringan.

Visi Program S1 Teknik Komputer adalah Menjadi Program Studi S1 berstandar internasional, berperan aktif dalam pengembangan pendidikan , riset dan enterpreneurship, dibidag teknik komputer berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Misi Program S1 Teknik Komputer adalah:

  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berstandar internasional untuk menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu dan teknologi komputer.
  2. Mengembangkan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang sistem komputer, serta bekerjasama dengan industri/institusi, guna meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.
  3. Mengembangkan dan membina jejaring dengan perguruan tinggi dan industri terkemuka dalam dan luar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan dan penelitian.
  4. Mengembangkan sumber daya untuk mencapai keunggulan dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Profil lulusan pada Program Studi S1 Sistem Komputer adalah seorang profesional dalam bidang berikut.

  1. Insinyur Perangkat Keras
  2. Insinyur Jaringan Komputer
  3. Spesialis Keamanan Komputer
  4. Pemrogram Sistem
  5. Peneliti
  6. Wirausaha Teknologi
  • Teknik Elektro

Prodi S1 Teknik Elektro memiliki visi “Menjadi Program Studi S1 Teknik Elektro unggulan di kawasan Asia Tenggara tahun 2020 yang mampu menghasilkan Sarjana Teknik Elektro yang berkeahlian Sistem Elektronika dan kontrol, mampu mengamalkan ilmu, mampu mengembangkan diri dalam bidang yang berkaitan dengan Teknologi informasi dan komunikasi, serta berkehidupan bermasyarakat”. Sehingga, berdasarkan visi tersebut, pengajaran pada S1 Teknik Elektro ditekankan pada penguasaan bidang sistem Elektronika dan Kontrol yang didukung oleh pengetahuan dibidang informasi dan komunikasi.

Ciri khas Program Studi S1 Teknik Elektro antara lain:

  • Rancang bangun aplikasi perangkat keras sistem elektronika, biomedika, dan kendali.
  • Akuisisi dan pengolahan sinyal (elektrik, biologis, dan fenomena fisis).
  • Implementasi algoritma kendali ke dalam sistem elektro-mekanik, sistem otomatisasi, atau robotika.

Profil lulusan Prgram Studi S1 Teknik Elektro adalah:

  1. Lulusan mempunyai karier yang sukses pada bidang yang ditekuni khususnya teknik elektro, yang disertai dengan sikap profesional, jiwa kepemimpinan, komunikasi yang efektif, dan kemampuan bekerjasama dalam lingkungan multidisiplin.
  2. Lulusan mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, atau mengembangkan diri dalam aspek pengetahuan dan keterampilan untuk berinovasi dalam bekerja

Peran Lulusan sesuai dengan Profil di atas diantaranya adalah:

  1. Tenaga Profesional di Bidang Sistem Elektronika, Sistem Kendali, atau Teknik Biomedika
  2. Asisten Peneliti di Bidang Sistem Elektronika, Sistem Kendali, dan Teknik Biomedika
  3. Technopreneur di Bidang Sistem Elektronika, Sistem Kendali, dan Teknik Biomedika berbasis TIK
  • Teknik Telekomunikasi

S1 Teknik Telekomunikasi merupakan salah satu program studi tertua di Universitas Telkom. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi memiliki kurikulum yang dirancang mengacu pada kurikulum nasional dan menyesuaikan kebutuhan pasar. S1 Teknik Telekomunikasi juga memiliki laboratorium dengan jumlah yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pendidikan. Kurikulum S1 Teknik Telekomunikasi memberikan penekanan pada penguasaan dibidang telekomunikasi baik dari pengolahan sinyal, perancangan elektronika, dan lain-lain.

Visi Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi adalah Menjadi Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi berstandar internasional yang berperan aktif dalam pengembangan pendidikan, riset dan entrepreneurship dibidang rekayasa telekomunikasi digital.

Misi Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi:

  1. Menyelenggarakan pendidikan unggulan dan berstandar internasional yang menyertakan dan mengakomodasi program entrepreneurship.
  2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi telekomunikasi khususnya wireless communication yang diakui secara internasional.
  3. Menyelenggarakan program entrepreneurship di kalangan sivitas akademika yang berbasis teknologi di bidang telekomunikasi.
  4. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi telekomunikasi untuk peradaban bangsa dan masyarakat internasional

Sebagai program studi dengan jumlah lulusan yang cukup besar, bidang pekerjaan dari alumni prodi S1 Teknik Telekomunikasi memiliki variasi yang cukup besar. Namun, bidang telekomunikasi tetap menjadi pilihan sebagai tempat kerja. Secara garis besar, Profil lulusan Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi adalah menjadi seorang Sarjana Teknik di bidang Telekomunikasi yang profesional, kompeten, dan mandiri. Hal tersebut dapat dijabarkan bahwa kondisi lulusan setelah 3-5 tahun adalah sebagai berikut :

  1. Lulusan yang mampu berkarya dan berkontribusi secara profesional pada kemajuan bidang telekomunikasi
  2. Lulusan yang mampu berkarya dan berkompetisi di bidang teknologi komunikasi dan informasi
  3. Lulusan yang mampu belajar mandiri dan berkesinambungan serta mampu memanfaatkan potensi diri untuk mengembakan diri pada potensi lingkungan.

Data Lainnya

Di bawah ini evaluasi pelaksanaan kuliah berbasis kurikulum 2016  yang meliputi:

  • Tugas Besar :
    1. Kegiatan Tugas Besar belum terkonsep dengan baik, belum sepenuhnya memperhatikan learning outcome yang diinginkan, dan  berkesuaian dengan harskill dan sofskill yang ingin dicapai belum terpenuhi dengan baik.
    2. Pihak himpunan membantu pelaksanaan peningkatan softskill dan hardskill yang tidak tersampaikan di perkuliahan di kelas.  Perlu koordinasi yang lebih baik antara dosen, mahasiswa, dan himpunan agar kegiatan pendampingan ini dapat terlaksana dengan lebih baik.
    3. Penilaian untuk softskill belum terukur dengan baik.
    4. Perlu diatur jadwal pelaksanaannya dengan lebih baik.
  • Lambatnya kelulusan :
    1. Perlu diadakan kuisione dan feedback dari mahasiswa berkaitan dengan kemampuan mahasiswa.
    2. Perlu ditingkatkan hubungan dengan orang tua mahasiswa agar pembelajaran terpantau dengan lebih baik.
    3. Perlu penanganan khusus mahasiswa bermasalah. Prodi diharapkan memantau dan memanggil semua mahasiswa  yang terlambat kelulusannya
    4. Peningkatan kemampuan penulisan buku TA. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan dosen bhs Indonesia dalam tugas besar, laporan geladi, KP, TA 1

Pelaksanaan praktikum :

  • Belum memiliki Laboratorium Analisis Akustik yang representatif
  • Lab Termodinamika perlu penambahan modul praktikum
  • Perlu dikembangkan Praktikum Simulasi Comsol untuk perpindahan kalor dan massa
  • RPS mata kuliah belum terintegrasi secara lengkap dengan  praktikum dikarenakan keterbatasan alat.

Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk pengukuran posisi prodi di dalam kuadran yang akan menentukan arah dan kebijakan PS serta bagaimana Fakultas dan Institusi membantu proses akselerasi ke arah yang lebih baik. Evaluasi kurikulum secara keseluruhan dilakukan setiap 4 (empat) tahun dengan mempertimbangkan beberapa hal, meliputi efektivitas proses dan hasil pembelajaran yang tercermin pada prestasi akademik mahasiswa, hasil Tracer Study, kajian Survey Pasar, arah perkembangan keilmuan, dan lain-lain.

Hasil monitoring dan evaluasi terhadap Kurikulum 2016, diperoleh hal-hal yang menjadi catatan penting untuk proses penyusunan kurikulum yang baru, antara lain

  • Kurikulum Teknik Fisika mencakupi bidang yang sangat luas menyebabkan fleksibilitas lulusan dalam bekerja
  • Diperlukan penguatan beberapa disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurikulum
  • Penerapan bidang ICT dalam  Kurikulum mampu merespon perkembangan IPTEK
  • Menambahkan kegiatan training dan pelatihan di luar perkuliahan sebagai bagian dari kurikulum
  • Diperlukan Metode Delivery perkuliahan dengan memanfaatkan SCL (Student Center Learning)